Suatu prestasi yang membanggakan diraih lagi oleh Jurusan Teknik Industri (TI) Ubaya pada lomba Industrial Design Seminar and Competition (INDISCO) 2012. Dari 52 tim peserta yang berasal dari universitas di seluruh Indonesia, tim dari Jurusan TI Ubaya (yang selanjutnya disebut "UBAYA Team") berhasil masuk dalam 20 besar pada lomba Industrial Design Seminar and Competition (INDISCO) yang merupakan sebuah acara perlombaan berbasis desain yang dibalut seminar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Pada event INDISCO 2012 kali ini, tema yang diusung adalah “From Traditional Toys to Modern Toys”. UBAYA Team yang beranggotakan Yoana Kartika Handoko (6103837), Andre Cahyono (6103859), dan Steven Sanjaya Joeswanto (6103861) mengusung produk bernama DSL MULTIPLAYER yaitu permainan yang merupakan gabungan antara dakon, scrabble, dan ludo yang dapat  dimainkan oleh 2-4 orang. Produk inovatif ini merupakan hasil penyempurnaan dari produk karya mahasiswa TI Ubaya sebelumnya. Merujuk kepada tema mainan anak-anak yang tradisional menuju konsep moderen, unsur ergonomi dan estetikanya lebih dipertajam, dan juga ada penambahan unsur edukasi lain dalam bentuk permainan. Ergonomi tetap dipertahankan sebagai ciri utama dan intisari dalam segala desain produk.

Rancangan produk ini terdiri dari komponen utama dan komponen penguhubung yang terbuat dari kayu pinus dengan tidak menghilangkan bentuk tradisionalnya. Untuk komponen utama terdapat 1 lubang induk di bagian ujungnya dan 6 lubang kecil yang terbagi menjadi 2 set. Komponen penghubung berbentuk persegi panjang dengan 2 lubang kecil, segitiga dengan 3 lubang kecil dan persegi dengan 4 lubang kecil.

Komponen utama dengan komponen penghubung dapat digabungkan dengan magnet. Di bagian bawah produk dapat dimanfaatkan untuk permainan ludo. Biji dakon didesain agar bisa menjadi biji dakon scrabble, yaitu terdapat huruf dan angka seperti pada permainan scrabble pada tiap biji dakon. Produk DSL MULTIPLAYER juga dilengkapi dengan tempat biji dakon scrabble dan sendok biji dakon scrabble yang didesain secara inovatif. Sedangkan untuk pion ludo mengadopsi bentuk hewan dengan warna cerah sesuai dengan warna papan ludo, sehingga membuat anak-anak menjadi lebih tertarik. Produk DSL MULTIPLAYER didesain secara ergonomis agar dapat sesuai dengan anthropometri anak usia 6-12 tahun. Inovasi pada sistem permainan dilakukan dengan mengubah sistem penentuan pemenangnya. Pada umumnya pemenang permainan dakon yaitu pemain yang dapat mengumpulkan biji dakon terbanyak pada lubang induknya. Namun pada permainan DSL MULTIPLAYER ini, pada akhir permainan biji dakon scrabble yang terkumpul di lubang induk disusun menjadi kata-kata sesuai dengan permainan scrabble (horizontal dan vertikal) kemudian dihitung jumlah nilai skornya. Pemain yang mendapatkan skor tertinggi dari susunan kata-kata tersebut menjadi pemenangnya. Permainan ini mengandung manfaat untuk mengajarkan berhitung, kemampuan analisis, bahasa, sains, dan interaksi sosial.

Hari pertama, seharusnya ada 20 tim besar yang sampai di babak semifinal, namun karena ada 1 tim yang mengundurkan diri karena suatu musibah sehingga hanya 19 tim besar yang melakukan presentasi tertutup di hadapan 3 orang juri yaitu Bapak Danang Sasongko selaku Ketua Asosiasi Pegiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (APMETI), Area Manajer Toys Kingdom, dan Ir. Dwi Basuki Wibowo, M.S selaku Kepala "Mechanical Toys Design Center”, Jurusan Teknik Mesin UNDIP (Universitas Diponegoro). Setelahnya, acara dilanjutkan dengan tour keliling kota Semarang. Hari kedua, 19 tim dari 16 Universitas seluruh Indonesia mengikuti seminar mengenai perlunya sentuhan inovasi dan kreativitas terhadap mainan tradisional Indonesia. Acara diawali dengan diskusi panel dengan moderator Ir. Dwi Basuki Wibowo, M.S, Pembicara I Bapak Bambang Purwanggono selaku Kepala Program Studi Teknik Industri Undip, Pembicara II Bapak Dharma selaku Direktur PT Star Cosmos, dan Pembicara III Bapak Danang Sasongko selaku Ketua APMETI. Kemudian acara dilanjutkan dengan seminar “Call for Paper” bagi pemakalah yang dihadiri oleh para dosen pembimbing. Dari 19 tim besar dipilih 5 tim yang berhak untuk lolos ke babak grand final. Lima tim besar melakukan presentasi terbuka dihadapan 3 juri yang sama pada hari sebelumnya serta terhadap semua tim yang lolos ke 19 besar. Kelima tim yang lolos ke grand final adalah tim ZOIO dari Undip (Universitas Diponegoro), 2 tim dari ITB (Institut Teknologi Bandung) yaitu Gatotkaca dan DANDAKA, tim GLOBE dari Institut Teknologi Telkom, serta UBAYA Team dari Universitas Surabaya. Setelah presentasi terbuka selesai, dilanjutkan dengan pengumuman Juara I, II, dan III INDISCO 2012. Pemenangnya adalah Juara I dari UBAYA Team (Universitas Surabaya), Juara II dari Tim Globe (Institut Teknologi Telkom), dan Juara III dari DANDAKA (Institut Teknologi Bandung). Dengan prestasi gemilang ini, semakin menegaskan bahwa TI Ubaya selalu mengedepankan kualitas dan nilai kompetitif di tingkat nasional, dan meletakkan landasan yang kuat untuk merebut impian go international (SSJ, ed. MH)

silahkan klik link berikut ini untuk informasi selengkapnya tentang Fakultas Teknik-Industri UBAYA (http://TI.ubaya.ac.id/)

Last Updated ( Monday, 17 December 2012 09:46 )